Umur saya waktu itu sekitar 21 tahun kuliah di semester 7. Ceritanya begini, sewaktu kuliah dulu di Jakarta saya tinggal di rumah Om Franky dan istrinya atau tanteku bernama Mita. Saya Ivano atau sering dipanggil Ivan, Kelahiran Batak cina, tentu Om Franky aslinya orang cina dan istrinya Orang Sunda Garut asli. Tinggi badanku 177 cm kulit putih bersih.
Ceritanya begini, Waktu itu Om Franky bepergian ke Singapura selama 2 minggu, dan kejadian ini terjadi setelah 4 hari keberangkatan om Franky. Bisa dibilang saya sangat disayang di rumah Om Franky dan bahkan sudah dianggap seperti anaknya sendiri dan tak heran karena Om Franky belum punya anak sudah 20 tahun menikah dengan tante Mita, nggak tahu siapa yang salah katanya sih yang salah Om franky tapi tak tahulah. Saya juga berusaha sebaik mungkin di rumahdan tidak berbuat macam-macam bukan seperti orang yang kuliah sering keluyuran dan ngak pernah betah dirumah. Karena saya punya keinginan harus selesai saya kuliah tepat waktu dengan prestasi yang memuaskan, sudah 6 semester saya selesaikan kuliahku dan Kumulatif nilaiku rata-rata 3.85 ini merupakan prestasi yang sangat Kumlaut kalau istilah di perkuliahan. Maka saya sangat disayang di sisi keluargaku.
Tapi apa boleh buat kejadian ini terjadi diluar kemampuanku. Waktu itu saya baru pulang kuliah sekitar jam 9 malam, sewaktu saya masuk rumah kelihatan rumah sepi sekali “Hallo..” saya mencari orang di rumah dan tidak ada suara yang menyahut satupun. Saya pergi ke kamarku dan meletakkan bukuku dan segera bergegas mandi dan selesai mandi saya mau makan malam dan menuju kedapur untuk ambil makanan malam. Selesai makan sambil duduk-duduk menonton TV, mungkin karena volume Televisi agak kencang membuat tante Mita terbangun dari tidurnya dan keluar hanya mengenakan daster tipis terbuat dari sutra, saya kaget melihat tanteku,
“eh…tante terbangun TVnya terlalu kencang ya.. sorry tante terganggu”. “Tan… mBok dimana kok nggak kelihatan dari tadi”. “Oh mbak pulang sama suaminya diantar supir pribadi om Frengky, katanya orang tuanya sakit keras”. “Oh…. tante suaranya agak berat kelihatannya, apa tante sakit…?”. tanya saya, “Iya nih…. dari tadi sore mungkin karena kena hujan gerimis tadi waktu tante pulang belanja dari Goro”. Tante ikutan duduk di ruang tamu dan sambil nonton TV.
Sekitar 5 menit kami berdiam dan menikmati acara di Televisi, tiba-tiba tante ngomong, “Ivannggak kuliah?” “besok kan besok hari minggu tan”, “oh sampe lupa hari-hari, kepala Tante agak berat nih bisa nggak Ivan mijitin kepala tante?”, “Oh..,. Bisa tan..” dengan cepat saya berdiri dan tante Mita membelakangi saya dan tepat tante menghadap ke Televisi dan saya berada di belakangnya, pelan-pelan saya pijitin kepala tante Mita ada sekitar 10 menitan saya memijitin kepalanya.
“Tante udah agak ringan sedikit kepalanya sekarang kaki tante yang pegal habis tadi keliling-keliling di Goro” memang Goro luas dan kalau mau belanja sendiri pasti pegal. Saya berdiri dan tante Mita merebahkan tubuhnya di sofa, waktu dia merebahkan badannya tersikap dasternya ke atas dan terlihat jelas paha yang mulus dan ditumbuhi bulu-bulu halus, ser…. jantungkuberdegup sedikit melihat pemandangan itu “tante….. tadi belanjanya apa?”, “itu biasa belanja bulanan Van”, “oh…”. sambil saya meneruskan pijitan saya.
Tante mita agak memiring sedikit menghadap saya dan dasternya makin tersikap ke atas dan tante Mita tidak berusaha untuk membereskan dasternya sedikitpun, ya saya tentunya sangat kaget melihat ke selangkangan tanteku rupanya tidak mengenakan CD (celana dalam) “ya ampun kenapa ini tanteku”, kataku dalam hati, dengan sedikit memiijitin dengkulnya dengan maksud supaya lebih dekat ke pahanya dan ingin rasanya untuk menjamah gunung surganya tanteku, entah apa yang menggerakkan keinginanku, ternyata suara setan menang kali ini.
Dia mungkin tertawa kegirangan karena menang. Peduli setan pikirku, biar tanteku saya,pokoknya saya mau meniduri tante Mita malam ini. Dengan sedikit berhati-hati saya memijitin pahanya dan saya perhatikan nafasnya agak tersenggal-senggal, ya ampun, tante Mita rupanya mengetahui apa yang saya perbuat tapi tidak ada sedikitpun keberatan atas perlakuanku.
Kuteruskan kegiatanku sedikit demi sedikit saya menjulurkan tanganku keatas dan makin keatas tiba-tiba tersentuh pinggiran Memeknya, sedikit agak gugup saya dan menarik kembalitangan saya. Ser….Ser…darah muda ku muali memanas dan sekali lagi saya coba menyentuh bibir memknya, “ah….ah…..” suara tante Mita mendesah saya diamkan tanganku tepat diatas memknya, tiba-tiba tangan tante menahan tangnku di Kemaluannya, sayapun semakin berani menjamahnya. tanpa tunggu komando lagi saya menaikkan tanganku lagi dan mengelus-ngelus bukitnya,
“terus Van terus….”. saya mendekatkan wajahku kewajahnya dan menempelkan bibirku agak kaku dan bernafsu mengulum bibirnya dan dia membalas mengulum bibirku. “Tante kamu cantik sekali…”. “ah kamu bercanda umur tantekan udah 38 tahun mana cantik lagi”, saya bangkit dan saya langsung menindihnya dengan cepat. saya hanya menggunakan celana pendek tanpa celana dalam, memang kebiasaanku kalau dirumah. Dengan cepat saya sikapkan dasternya sampai ke perut dan saya langsung tindih dia dan mengarahkan batang jakarku ke bibir memeknya yang mulai basah, sedikit aku terburu-buru, maklum belum berpengalaman soal seks, terasa jakarku mendapat jalan masuk dan sekali tekan masuk sudah setengah dan saya dorong lagi dan amblas semua jakarku
Blest…… kugoyang dengan semangat kuayunkan dengan ganas dan tergesa-gesa dengan nafas memburu, “ah…..ah….ugh…..” suara Mita “Ivan…..aku mau ke….ll..uar” “tunggu tante aku juga….” tiba-tiba…..Crut…crut.. ada kali 8 kali maniku muncrat di dalam memeknya tante Mita. dan tidak lama juga tante mita menegang juga terasa air hangat menyembur batang jakarku, “Van kamu hebat, tidak seperti Ommu tidak punya daya”. Terasa jakarku mengecil, saya cabut. kita pindah ke kamarnya tante Mita dan kita melakukannya lagi dengan pemanasan dulu. ada sekitar 4 kali kami melakukan sampai saya baru terbangun jam 10 pagi dan saya tidur telanjang bulat dengan tante Mita satu selimut karena kamarnya ber AC dan sangat dingin.
Waktu terbangun ternyata kontolku masih di dalam memeknya dan terangsang lagi, saya mulai lagi mengenjotnya sampai keluar ada kali 15 menitan saya mengenjotnya. sehabis itu saya mandi dan tante Mita juga kita mandi bareng dan seperti orang lagi hanimun. Selama 9 hari kita melakukannya dan paling sedikit 2 kali dalam 1 malam. Selang 2 bulan tanteku muntah-muntah eh tenyata tanteku periksa ke dokter kandungan positif Tante Mita hamil. Om saya tidak merasa curiga sedikit pun. Lahirlah anaknya laki-laki dan sekarang udah umur 5 tahun.
Ceritanya begini, Waktu itu Om Franky bepergian ke Singapura selama 2 minggu, dan kejadian ini terjadi setelah 4 hari keberangkatan om Franky. Bisa dibilang saya sangat disayang di rumah Om Franky dan bahkan sudah dianggap seperti anaknya sendiri dan tak heran karena Om Franky belum punya anak sudah 20 tahun menikah dengan tante Mita, nggak tahu siapa yang salah katanya sih yang salah Om franky tapi tak tahulah. Saya juga berusaha sebaik mungkin di rumahdan tidak berbuat macam-macam bukan seperti orang yang kuliah sering keluyuran dan ngak pernah betah dirumah. Karena saya punya keinginan harus selesai saya kuliah tepat waktu dengan prestasi yang memuaskan, sudah 6 semester saya selesaikan kuliahku dan Kumulatif nilaiku rata-rata 3.85 ini merupakan prestasi yang sangat Kumlaut kalau istilah di perkuliahan. Maka saya sangat disayang di sisi keluargaku.
Tapi apa boleh buat kejadian ini terjadi diluar kemampuanku. Waktu itu saya baru pulang kuliah sekitar jam 9 malam, sewaktu saya masuk rumah kelihatan rumah sepi sekali “Hallo..” saya mencari orang di rumah dan tidak ada suara yang menyahut satupun. Saya pergi ke kamarku dan meletakkan bukuku dan segera bergegas mandi dan selesai mandi saya mau makan malam dan menuju kedapur untuk ambil makanan malam. Selesai makan sambil duduk-duduk menonton TV, mungkin karena volume Televisi agak kencang membuat tante Mita terbangun dari tidurnya dan keluar hanya mengenakan daster tipis terbuat dari sutra, saya kaget melihat tanteku,
“eh…tante terbangun TVnya terlalu kencang ya.. sorry tante terganggu”. “Tan… mBok dimana kok nggak kelihatan dari tadi”. “Oh mbak pulang sama suaminya diantar supir pribadi om Frengky, katanya orang tuanya sakit keras”. “Oh…. tante suaranya agak berat kelihatannya, apa tante sakit…?”. tanya saya, “Iya nih…. dari tadi sore mungkin karena kena hujan gerimis tadi waktu tante pulang belanja dari Goro”. Tante ikutan duduk di ruang tamu dan sambil nonton TV.
Sekitar 5 menit kami berdiam dan menikmati acara di Televisi, tiba-tiba tante ngomong, “Ivannggak kuliah?” “besok kan besok hari minggu tan”, “oh sampe lupa hari-hari, kepala Tante agak berat nih bisa nggak Ivan mijitin kepala tante?”, “Oh..,. Bisa tan..” dengan cepat saya berdiri dan tante Mita membelakangi saya dan tepat tante menghadap ke Televisi dan saya berada di belakangnya, pelan-pelan saya pijitin kepala tante Mita ada sekitar 10 menitan saya memijitin kepalanya.
“Tante udah agak ringan sedikit kepalanya sekarang kaki tante yang pegal habis tadi keliling-keliling di Goro” memang Goro luas dan kalau mau belanja sendiri pasti pegal. Saya berdiri dan tante Mita merebahkan tubuhnya di sofa, waktu dia merebahkan badannya tersikap dasternya ke atas dan terlihat jelas paha yang mulus dan ditumbuhi bulu-bulu halus, ser…. jantungkuberdegup sedikit melihat pemandangan itu “tante….. tadi belanjanya apa?”, “itu biasa belanja bulanan Van”, “oh…”. sambil saya meneruskan pijitan saya.
Tante mita agak memiring sedikit menghadap saya dan dasternya makin tersikap ke atas dan tante Mita tidak berusaha untuk membereskan dasternya sedikitpun, ya saya tentunya sangat kaget melihat ke selangkangan tanteku rupanya tidak mengenakan CD (celana dalam) “ya ampun kenapa ini tanteku”, kataku dalam hati, dengan sedikit memiijitin dengkulnya dengan maksud supaya lebih dekat ke pahanya dan ingin rasanya untuk menjamah gunung surganya tanteku, entah apa yang menggerakkan keinginanku, ternyata suara setan menang kali ini.
Dia mungkin tertawa kegirangan karena menang. Peduli setan pikirku, biar tanteku saya,pokoknya saya mau meniduri tante Mita malam ini. Dengan sedikit berhati-hati saya memijitin pahanya dan saya perhatikan nafasnya agak tersenggal-senggal, ya ampun, tante Mita rupanya mengetahui apa yang saya perbuat tapi tidak ada sedikitpun keberatan atas perlakuanku.
Kuteruskan kegiatanku sedikit demi sedikit saya menjulurkan tanganku keatas dan makin keatas tiba-tiba tersentuh pinggiran Memeknya, sedikit agak gugup saya dan menarik kembalitangan saya. Ser….Ser…darah muda ku muali memanas dan sekali lagi saya coba menyentuh bibir memknya, “ah….ah…..” suara tante Mita mendesah saya diamkan tanganku tepat diatas memknya, tiba-tiba tangan tante menahan tangnku di Kemaluannya, sayapun semakin berani menjamahnya. tanpa tunggu komando lagi saya menaikkan tanganku lagi dan mengelus-ngelus bukitnya,
“terus Van terus….”. saya mendekatkan wajahku kewajahnya dan menempelkan bibirku agak kaku dan bernafsu mengulum bibirnya dan dia membalas mengulum bibirku. “Tante kamu cantik sekali…”. “ah kamu bercanda umur tantekan udah 38 tahun mana cantik lagi”, saya bangkit dan saya langsung menindihnya dengan cepat. saya hanya menggunakan celana pendek tanpa celana dalam, memang kebiasaanku kalau dirumah. Dengan cepat saya sikapkan dasternya sampai ke perut dan saya langsung tindih dia dan mengarahkan batang jakarku ke bibir memeknya yang mulai basah, sedikit aku terburu-buru, maklum belum berpengalaman soal seks, terasa jakarku mendapat jalan masuk dan sekali tekan masuk sudah setengah dan saya dorong lagi dan amblas semua jakarku
Blest…… kugoyang dengan semangat kuayunkan dengan ganas dan tergesa-gesa dengan nafas memburu, “ah…..ah….ugh…..” suara Mita “Ivan…..aku mau ke….ll..uar” “tunggu tante aku juga….” tiba-tiba…..Crut…crut.. ada kali 8 kali maniku muncrat di dalam memeknya tante Mita. dan tidak lama juga tante mita menegang juga terasa air hangat menyembur batang jakarku, “Van kamu hebat, tidak seperti Ommu tidak punya daya”. Terasa jakarku mengecil, saya cabut. kita pindah ke kamarnya tante Mita dan kita melakukannya lagi dengan pemanasan dulu. ada sekitar 4 kali kami melakukan sampai saya baru terbangun jam 10 pagi dan saya tidur telanjang bulat dengan tante Mita satu selimut karena kamarnya ber AC dan sangat dingin.
Waktu terbangun ternyata kontolku masih di dalam memeknya dan terangsang lagi, saya mulai lagi mengenjotnya sampai keluar ada kali 15 menitan saya mengenjotnya. sehabis itu saya mandi dan tante Mita juga kita mandi bareng dan seperti orang lagi hanimun. Selama 9 hari kita melakukannya dan paling sedikit 2 kali dalam 1 malam. Selang 2 bulan tanteku muntah-muntah eh tenyata tanteku periksa ke dokter kandungan positif Tante Mita hamil. Om saya tidak merasa curiga sedikit pun. Lahirlah anaknya laki-laki dan sekarang udah umur 5 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar