Kamis, 28 Februari 2008

Pagi bersama mbak tutik yang seksi,

Di suatu pagi aku disuruh oleh ibu untuk mengantarkan uang arisan ke rumah salah satu temannya, sesampainya disana aku mengetuk pintu, dan yang keluar adalah mbak tutik, anak dari teman ibuku, dia seorang gadis yang telah menikah dan menjadi istri kedua dari suami yang berada di kota bandung, dan kami berada di sebuah kota di jawa timur, dia membuka pintu dengan disertai sebuah senyum, dan berkata: “eh andre ada apa?” “ini mbak mau nganterin uang arisannya ibu” “oh ya, masuk dulu dik” ” ok deh” setelah berbincang agak lama akhirnya aku pamit mau pulang.
“ehm, mbak aku mau pulang dulu ya” ”ehm dik gimana klo aku nemenin mbak di rumah sebab ada beberapa tukang dirumah sebelah yang suka mbak, dan dirumah lagi gak ada siapa - siapa?” setelah kupikir - pikir baik juga untuk menolong orang. singkat cerita kami udah becengkarama di ruang TV, dan mbak tutik pamit untuk mandi pagi, dan ia bergegas menuju kamar mandi,dan aku pun menuju ke dapur yang notabene berdampingan dengan kamar mandi rumah itu,dan beberapa saat kemudian aku mendengar klo mbak tutik lagi pipis, perlu diketahui bahwa kamar mandinya memiliki daun pintu yang agak tinggi pada sisi bawahnya, sehingga saat dia pipis aku bisa dengan bebas melihat pantat yang mulus, berwarna kuning langsat, pemandangan yang indah, sesaat kemudian mbak tutik keluar hanya dengan berbalut handuk kecil dan dia tidak menyangka klo aku ada di dapur saat itu, sebenarnya dia agak malu karena bulu pubisnya keliatan dan toketnya yang 36b menyembul dengan indahnya walau tak tampak putingnya.
Tetapi mbak tutik berusaha tenang dan berjalan ke arah kamar tidurnya dengan membelakangiku sehingga aku bisa liat pantat yang benar-benar aduhai, kemudian aku pun bersandar di kursi sambil menonton TEVE, tak lama kemudian mbak tutuik keluar dari kamar dengan memakai daster one piece dengan dada terbuka, dan bawah berada 10 cm diatas lutut, begitu semox kata orang jawa,selain kuning langsat dan body yang aduhai, dia kemudian mendekat dan banyak cerita bahwa dia udah tidak berhubungan badan dengan suaminya sudah lebih dari 10 bulan, dari cerita dia tampak sekali klo dia begitu mengharapkan sentuhan laki- laki.
Tak lama kemudian ada ide untuk bermain kartu, setelah tak lama bermain dia ada ide cemerlang: “dek, gimana klo yang kalah main kartu melakukan apa saja yang disuruh oleh yang menang?” “apa saja ya? asal enggak disuruh nyemplung sumur aja, oke deh lanjut” aku bilang.kemudian pada permainan pertama dia menang dan menyuruh aku untuk buka baju atas ku,“horee, aku menang, oke aku boleh minta satu hal sama kamu sesuai perjanjian” ” oke” “gimana klo kamu melepas baju atasmu?” ” hah?, baju atas?” dengan sedikit bingung tapi akhirnya kuturuti juga permintaan itu. pada permainan kedua aku memperoleh kemenangan, ”oke, hehhehe aku menang, ehm apa ya?” ”kamu mau aku gimana, akan aku turuti kok” ”gimana klo mbak buka branya” ’kamu nakal ya, tapi sesuai perjanjian oke dech”dengan serta merta ia membuka bra dengan cara tanpa membuka baju, kemudian buah dada itu begelantungan dengan bebas, dan pentilnya pun tampak ranum seakan memanggil untuk segera diremas, tapi aku mencoba untuk tidak memperlihatkan diri klo aku udh terangsang dari tadi, karena gaya duduk yang sangat menantang karena paha yang begitu mulus terpampang jelas didepan mata.
pada permainan berikutnya dia menang dan menyuruhku untuk melapas cd, dasar batangku udah hormat dari tadi, dan akupun membukanya dengan gerakan yang sedikit memperlihatkan adikku yang udh berdiri dengan tegak, sehingga pertahananku yang terakhir hanya celana selutut yang udah tampak seperti tenda dengan penopangnya, bisa kulihat dia menelan ludah dan udah tidak bisa duduk dengan tenang, sesaat kemudian permainan pun dimulai dan aku keluar sebagi pemenang ”he he aku menang mbak, oke apalagi yang aku mau lucutin, gimana klo CDnya mbak?”,
“ok lagian ini udh basah dari tadi he he” kemudian ia mengangkang didepan mataku dan membuka cdnya dengan berdiri dan duduk kembali, dan pada saat dia duduk dapat aku liat bulu halus jembutnya dan mem*k yang berwarna merah muda agak kecoklatan, “kok diam liat pemandangan indah ya?” “he he he iya mbak” setelah itu aku kalah dan pertahanan terakhirku pun terlepas sehingga adikku sekarang berdiri dengan bebas dan mengkilat,dan ia pun udah tidak tahan tuk menerkamnya, tetpai permainan belum usai, dan kemi melanjutkan permainan kartu tersebut dan aku kalah karena aku udh konak banget hehehehehe dan ….. “dek aku menang dan aku meyuruhmu tuk menjilati mem*kku ini gimana mau?” sambil dia membuka dasternya dan mengangkang didepan ku. “ok dech”
setelah itu aku jilatin pentilnya sambil kuremas, dan sesaat kemudian kami saling bertatap muka dan kemudian bibir kami saling berpagutan, dan tanganku tak tinggal diam, yang satu meremas tokotnya, dan yang satu aku pakai untuk meremas remas rambutnya yang panjang,kemudian aku turun ketoketnya dan kuciumin sambil sedikit aku gigit sehingga dia pun mengerang dan mengelinjang, tak lama aku pun turun dari bukit yang ranum menuju lembah yang telah lembab aku buka, aku jilat dan sedikit aku gigit, aku masukkan jariku serasa masih rapat,(maklum lama enggak diapakai)dia mengerang sambil memohon kepadaku tuk segera menghujamkan tongkatku, tapi aku kemudian menyuruhnya untuk mengulum tongaktku hingga pangkalnya setelah ia udah kewalah baru aku buka pangkal pahanya dan sebelumnya aku jilatin kemudian dengan perlahan aku tanamkan pelirku ke mem*knya, kemudian aku tarik lagi,aku hujamkan lagi kemudian aku tarik lagi, kemudian dengan tenaga penuh aku hujamkan, ternyata sesak sekali mem*knya setelah dengan perjuangan akhirnya bisa aku lesakkan pelirku kedalam mem*knya kemudian sambil aku pompa tanganku ikut meremas toketnya.
sesaat kemudian ia memintaku untu bergaya doggie style, setelah itu aku lempar lagi dia ke gaya misionaris, dan tak lama ia pun mengerang karena udh mencapai klimaks, terasa sekali pelirku tersiram cairan hangat dan meremas batangku, dan akupun mempercepat irama pompa kenikmatan itu dan dia yang udah lemas menjerit jerit sambil melempar lemparkan kepalanya kekanan dan kekiri, tapi aku aku udh enggak peduli dan tak lama, “mbak aku mau keluar “gimana nich?” “terserah kamu ndree yang penting nikmat, keluarin didalam vaginaku aja biar kita sama sama di puncak”. kemudian tak lama aku pun mengerang sambil memeluk dia dan segera saja mem*knya penuh denh spermaku dan aku pun masih terus memompanya hingga adikku kehilangan tenaganya dan aku cabut pelan pelan sambil sekali sekali aku hujamkan lagi. setalah itu akmi berdua lemas, terkapar sambil berbugil ria, dan ia sangat berterima kasih karena telah membuatnya terpuaskan, semenjak peristiwa itu kami jadi sering bertemu untuk memadu kasih, baik dirumah, dihotel karena kami sepakat untuk saling menjadi budak nafsu bagi kami berdua.

Tidak ada komentar: