Kamis, 21 Februari 2008

Akibat Fitness

Nama saya Danar, Saya adalah seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Bandung, sejak SMA saya menyadari bahwa saya seorang yang hyperseks, keinginan saya untuk bercinta selalu timbul hampir setiap saat, apalagi jika melihat “pemandangan” yang ada di jalan-jalan kota Bandung, saya hampir tidak bisa menahan nafsu saya, biasanya saya segera pulang untukbermasturbasi karena saya tidak mempunyai penyaluran.
Hingga akhirnya suatu hari teman saya menganjurkan saya untuk ikut fitness untuk meredam gairah saya yang menggebu-gebu ini, namun bukannya saya menjadi lebih tenang di sana,tapi nafsu saya menjadi lebih bergejolak, dan disana sayapun berkenalan dengan seorang wanita yang berumur kira kira 30-an, saya memanggilnya Tante Lina. Karena sama-sama baru, kami selalu latihan bersama-sama, saya sangat senang memperhatikan lekuk-lekuk tubuhnya saat dia latihan, memang walaupun sudah berumur, bodynya benar-benar sexy karena dia rajin olah raga, dan yang paling menarik bagi saya, buah dadanya itu, saya menebak ukurannya kira-kira 36-B, benar-benar bikin ngiler ! kalau di pakai baju senam, saking besarnya seakan-akan payudaranya itu mau meloncat keluar !. Belum lagi kalau memperhatikan mukanya yang mirip Shopia Latjuba dengan kulitnya yang mulus, pasti bikin saya langsung ereksi walaupun diaberpakaian lengkap.
Seringkali habis pulang latihan di mengajak saya untuk main ke rumahnya, namun saya selalu menolak karena saya bersama teman saya. Hingga pada suatu hari teman saya tidak latihan, dan ketika Tante Lina mengajak saya untuk main ke rumahnya, saya sama sekali tidak menolak, langsung saja setelah latihan selesai kami langsung menuju ke rumahnya yang berada dikawasan Cisitu Indah.
Sesampai di rumahnya saya sangat tertegun melihat rumahnya yang sangat besar dan mewah, namun Tante Lina hanya tinggal berdua dengan pembantunya yang sudah tua, ia bercerita bahwa suaminya bekerja di Malaysia dan pulang ke sini paling-paling hanya 6 bulan sekali,dan ia sangat kesepian sekali di sini,Mendengar ceritanya langsung saja saya berpikiran yangmacam-macam, saya ingin sekali kalau bisa untuk memberikan kepuasan pada Tante Lina yang kesepian ini, tapi saya tidak tahu harus bagaimana untuk memulainya.
Selama di rumahnya saya hanya terdiam sambil menikmati pemandangan tubuhnya yang seksi, hingga suatu ketika ia minta izin untuk mandi dulu, “Dan, Tante mau mandi dulu ya!, kamu tunggu sebentar di sini ya !..”kata Tante Lina, saya pun menimpalinya dengan iseng, “Koq saya ngga di ajak mandi Tante, kalo kita latihan bareng kenapa mandi ngga bareng juga ?” Dantanpa di sangka-sangka Tante Lina pun menjawabnya dengan jawaban yang sangat mengejutkan “Oo, kamu mau mandi bareng Tante, boleh aja, kenapa ngga ? Tante juga seneng koq kalo mandinya di temenin sama kamu,!” jantung saya langsung berdebar keras mendengarjawabannya, kupikir isengku ini tak ada gunanya, eh, malahan dapet rejeki nomplok nih !
Langsung saja saya menarik tangan Tante Lina ke kamar mandi yang ada di dalam kamar tidurnya, dan di dalam kamar mandi. Tante Lina berubah memjadi wanita yang sangat agresif, ia langsung melepas baju saya, dan setelah itu memelorotkan celana panjang saya beserta celana dalamnya, penisku yang dari tadi tertahan oleh celana dalamku, langsung mendongakkeluar, kulihat Tante Lina tampaknya takjub melihatnya, ia menelan ludah berkali-kali, ia laluberjongkok di hadapanku lalu mulai menggenggamnya dan menjilatinya dengan bernafsu, napasnya mulai memburu, sesekali ia menjilati dan sesekali ia mengemotnya di dalam mulutnya. Nikmat sekali kurasakan saat Tante Lina memainkan lidahnya kepada penisku.
“Ohhhh..Ouhh..Enak, Tante…Oughhh..”Aku mendesah kenikmatan sambil meremas-remas rambut tante Lina, kepalanya maju mundur sambil mulutnya menghisap penisku dengan kuatnya, sesekali ia melepaskan mulutnya, lalu menggunakan genggaman tangannya untukmengocok batang penisku, aku merasakan diriku seperti yang di film-film porno, dengan seorang wanita yang ahli dalam melakukan oral seks, diam-diam aku kagum oleh keterampilan Tante Lina dalam memainkan penis lelaki, sampai-sampai baru beberapa menit aku sudahmau keluar, Tante Lina membuatku tidak sanggup untuk bertahan lama, sekonyong-konyong aku merasakan ada desakan dari dalam penisku yang ingin muncrat keluar.
“Enaak, Tante…teruskan, Tante..Ougghhhh..aku mau keluar…oughhhh….” Tante Lina pun mempercepat kocokannya Dan ketika Tante Lina sedang mengocok batang pelirku, tiba-tiba saja dari mulut penisku menyemprot cairan putih kental dan membasahi mukanya, dan sebagian menyemprot rambutnya,”Creet…creet…creet…” Tante Lina langsung membuka mulutnya lebar-lebar untuk menampung cairan spermaku yang masih tersisa, setelah habis ialalu menjilati sisa-sisa spermaku yang masih menempel di ujung penisku dengan ujung lidahnya, “Hmm…sperma kamu enak, Dan, Tante mau deh tiap malem minum sperma kamu, biarin deh Tante ngga usah makan malam…ha..ha..haa..” Kata Tante Lina sambil bercanda, ia lalu segera bangkit lalu memeluk tubuhku dan kami pun saling berciuman.
Masih terasa sisa-sisa spermaku di mulutnya, baunya membuat kami semakin terangsang, sambil kami berciuman dengan ganasnya, tanganku mulai bergerilya ke belakang tubuhnya,kurasakan tubuh montok itu kini berada dalam dekapanku, tanganku pun mulai menyelinap ke balik bajunya, kuraba-raba punggungnya yang halus, dan kemudian tanganku melepas kancing roknya yang berada di bawah punggungnya, sret, jatuhlah rok yang menutupi paha yang mulus itu, kini paha Tante Lina dapat terlihat jelas olehku, begitu putih dan halusnya, membuat gairahku semakin menggila, akupun langsung melepas baju atasnya, dan melemparnya jauh-jauh, kini tubuh Tante lina hanya tertutup pakaian dalam saja, kubelai-belai tubuhnya yang merangsang itu, tante Lina pun mendesah saat mulai kumainkan buah dadanya dari balik BH-nya, ukuran teteknya benar-benar minta ampun besarnya, berkali-kali aku menelan ludah saatmembayangkan yang di balik BH-nya, dengan tidak sabar, tanganku ke punggungnya dan kulepas pengait BH-nya, dan saat itu pula teteknya yang menggairahkan dapat terlihat jelas olehku, putingnya yang berwarna coklat tua itu tampak tegang saat kupermainkan, bersamaandengan kupelintir kedua putingnya, Tante Lina menjerit agak keras, mukanya pun langsung memerah dan napasnya menjadi terdengar lebih keras dan cepat, rupanya ia menjadi semakin terangsang, kontan saja aku pun semakin menjadi-jadi memainkan puting susunya,sesekali kugelitik dengan ujung lidahku, dan hal ini membuat ia semakin meronta-ronta kenikmatan.
“Hgghh..oohhh..Danaar….Shhhss..Oughhh..” desah Tante Lina semakin liar saat kukulum puting kirinya, sedangkan tangan ku yang memuntir puting kanannya, Tante Lina semakin menggelinjang kenikmatan, pinggulnya bergerak menggesek-gesek badanku, kurasakan celana dalamnya sudah sangat basah oleh lender vaginanya. Sepertinya ia sudah tidak sabar untuksegera di masuki.. namun aku masih mau merangsang nya dulu sampai ia benar-benar sudah tak tahan, semakin lama Tante Lina semakin keras desahannya, dan meminta untuk segera dimasuki, sepertinya ia sudah terangsang hebat, tangannya pun kembali meremas-remas penisku yang sudah tegak lagi, desahannya pun semakin tak karuan, “Danaar.. uhhh.. shhsss.. uhhh..”
Akhirnya aku pun menariknya ke Bathtub, dan membaringkannya, lalu perlahan-lahan aku menarik celana dalamnya, hingga Tante lina kini dalam keadaan telanjang bulat. Bulu jembutnya hitam gelap dan menutupi hampir seluruh bagian kemaluannya. “Dan, Tante udah ngga tahan nih pengen nyobain kontol kamu, cepet dong masukin” Pintanya sambilmeregangkan kedua kakinya sehingga aku dapat melihat dengan jelas bibir kemaluannya yang merah menganga dan tampak sembab. Aku lalu mengambil shower lalu memasangkannya pada semprotan yang paling deras… lalu kuarahkan shower itu pada memek Tante Lina..Ahhh,Daan…enak…ohfhhhhh…ssshhsss..oufffhh..Danaar..ouff Desah Tante Lina berkali-kali, tangannya mencengkeram kuat pinggiran Bathtub, kudekatkan shower itu ke memek Tante Lina, ia pun semakin menggelinjang, pinggulnya bergerak semakin liar, penisku semakin tegangmendengar rintihannya, akhirnya aku pun bergerak untuk memasuki tubuh Tante Lina, perlahan-lahan kudekatkan moncong penisku lalu kudorong dengan mantap “blessk….. sleppp…” akhirnya penisku yang penjangnya kira-kira 16 cm, menusuk masuk hingga ke dasar memek Tante Lina.
“Oufhhhh…sshhhhsss…shsss…”Rintih Tante Lina menahan nikmat yang amat sangat, pinggulnya secara reflex bergerak naik seakan-akan menyambut serangan penisku, lalu serentak kugerakkan penisku maju mundur sambil kuangkat kaki Tante Lina tinggi-tinggi sehinggamulut vaginanya menghadap langsung ke arahku. Semakin lama kugerakkan penisku, rintihan Tante Lina semakin keras. Sesekali kuputar pinggulku untuk menambah rangsangan, dan Tante Lina pun merespon goyanganku dengan goyangan pinggulnya yang sekal dan padat, sambil kukocok memeknya dengan penisku, tanganku pun tidak tinggal diam, kuremas-remas teteknya yang gembung berisi itu, terasa nikmat sekali baginya. kuperhatikan wajah Tante Lina dalam keadaan yang sangat terangsang, romannya memerah padam, dan matanya pun setengah terkatup, sedangkan napasnya tersengal-sengal.
“Ssshhhsss..sshhhsss..ohhh..Danaar…kontolmu enak, Daan…sshsss..hfffhh…”desah Tante Lina tak jelas, kira-kira 10 menit penisku berada dalam memek Tante Lina, ia semakin mempercepat goyangannya, desahannya pun semakin tak karuan. “Daan, Tante… oufffhhh… mauu keluaar..ohhhh..ahh..Danaa..rr..Hgghhhh..ohhh…..” Tiba-tiba saja tubuh Tante Lina mengejang..kurasakan penisku seakan-akan dijepit oleh dinding memeknya yang tebal… Rupanya Tante Lina orgasme, beberapa saat kemudian tubuhnya kembali melemas, napasnya terdengar ngos-ngosan, belum sempat ia menarik napas, aku lalu mencanut penisku dari liang memeknya, lalu dengan keadaan masih basah kuyup, kuangkat tubuhnya yang lemas itu ke kamar tidur, dan kubaringkan di ranjang.
Tanpa basa-basi lagi, aku lalu berjongkong di hadapan selangkangan Tante Lina, dan kujulurkan lidahku ke klitorisnya..”Ouhhh..Danaar..apa yang kamu lakukaan.. ohhhh.. sshhhss..” Desah Tante Lina dalam sisa orgasmenya, namun aku terus saja menjilati bibir memek yang merangsang birahiku itu, tak peduli walaupun dia baru selesai orgasme, dan beberapa saat setelah kujilati memeknya itu, tampak Tante Lina mulai terangsang kembali, klitorisnya mulai mengeras, dan lendirnya pun semakin banyak..sesekali kurangsang klitorisnya dengan batang hidungku yang kugerakan kiri dan kanan, hal ini membuat Tante Lina menggelinjangkantubuhnya bagai cacing kepanasan. ”Ouhhh.. hffffhhh ..fhhhh..ohhhh….”desahnya berulang-ulang. “Daan, Tante pengen kontol kamu Daan…tolong masukin… sssshhhhsss.. ohhh..” Tante Lina kembali terangsang lagi, lalu kulepaskan lidahku..
Dan aku berbisik kepadanya minta untuk melakukan posisi menungging.. Tante Lina pun tersenyum sambil beranjak untuk nungging, aku memperhatikan pinggulnya yang montok dan padat dari belakang, berkali-kali aku memuji keindahannya di dalam hatiku sampai-sampaiTante Lina berkata “Dan, kamu mau ngentot apa Cuma nonton aja…Ayoo, dong masukin punya kamu!…”Aku langsung tersadar untuk segera menyetubuhinya..Lalu kudorongkan penisku ke memeknya, agak tertahan ketika di bibir memeknya, lalu pelan-pelan ku dorongkanpinggulku dengan kuat.”Blessskkk….”suara memeknya saat kumasuki dengan batang penisku. Dan kemudian kegerakan pantatku maju mundur, Tante Lina menjawabnya dengan rintihan-rintihan yang merangsang “Hgghh…fhhh….hgggghhhh..ofhhhh…ufhhh..”
Setiap kudorongkan penisku rintihannya menjadi semakin keras. Aku pun semakin bersemangat menggoyangkan pinggulku, sambil tanganku membelai-belai pantatnya yang putih bersih, dan sesekali tanganku beralih ke depan, ke teteknya yang tergantung bebas di dadanya. “slap.. slapp..” Bunyi pahaku yang bertabrakan dengan pantatnya, suara itu seakan-akan menyemangati kami dalam persetubuhan ini. Namun tak berapa lama Tante Lina mendesah semakin keras, rupanya ia hamper mencapai orgasme lagi, langsung saja kupercepatgoyanganku “Ufhhh..fhhh..ohhhghhh..ayoo.Daan..Tante..mau keluar,, lagi.. ohhhhh… sedap seka..li….hghhhh…”
Tante Lina pun akhirnya tumbang dengan tubuh yang lemas, setelah mengalami orgasme untuk yang kedua kalinya. Napasnya tersengal-sengal, dari senyumnya terlihat akan kepuasan yang amat sangat dariku. Aku tak sempat menumpahkan spermaku di dalam memeknya karena ia ambruk duluan, akhirnya aku menaruh penisku di lembah antara teteknya, karena ukurannya teteknya sangat besar, aku tak terlalu sulit untuk mengocok penisku di antara dua gunung itu, tak lama kemudian aku pun mau ejakulasi, lalu kuarahkan mulut penisku ke mulut Tante Lina dan kukocok dengan tanganku sendiri..”Craatt..craat…craattt..”Tumpahan-tumpahan air maniku banjir membasahi muka dan leher Tante Lina, ia pun tampak puas setelah beberapa tetes air mani masuk ke mulut dan diminum olehnya. “Terima kasih, ya Dan..Tante puas banget sama kejantanan kamu..”kata Tante Lina sambil mengecup bibirku, kami berdua pun akhirnya tertidur.
Hingga tengah malam aku terbangun kembali karena malam itu sangat dingin sekali. aku punmembangunkan Tante Lina dengan lidahku di memeknya, dan kami pun bercinta kembali hingga pagi hari non stop.
Sejak saat itu Hampir setiap hari aku datang ke rumah Tante Lina untuk bercinta, dan karena kami berdua senang akan bercinta, hampir selalu kegiatan kami baru berhenti kalau ayam sudah berkokok. Benar-benar menguras tenaga memang, tapi kami sangat menikmatinya. Hingga kira-kira 2 bulan kemudian, Kami harus berpisah, Tante Lina pindah ke Malaysia karenasuaminya sudah punya rumah di sana.

Tidak ada komentar: