Pengalaman pertamaku mengenal kenikmatan sex pada usia 6 tahun, waktu itu aku sering main sama anak cewek tetanggaku yang usianya 5 tahun. Pada satu saat aku pernah tempelin penisku ke vaginanya, ternyata perasaan nikmat itulah yang membuat aku ketagihan. Aku jadi sering onani setelah itu. Tapi ini nggak akan aku ceritain lebih lanjut.
Pengalaman sex yang cukup lumayan, aku alami pada usia 11 tahun, waktu itu aku kelas 6 SD. Cewekku waktu itu usianya dibawahku setahun. Dia cukup cantik dan bongsor, maklum Indo Batak-Jerman. Nggak heran dia jadi kembangnya di sekolahku. Aku sendiri cukup populer, selain aktiv diberbagai kegiatan sekolah, aku juga punya Body dan Wajah yang OK (buktinya, tu ceweku mau). Aku pacaran sama dia nggak lama kok cuma mulai menjelang perpisahan kelas, sampai kelas 1 SMP awal. Tapi aku cukup banyak mendapatkan pengalaman sex sama cewekku itu, panggil aja dia Elvi.
Awal kejadian adalah waktu menjelang pesta perpisahan kelas, kita semua, terutama aku yang biangnya kegiatan, sibuk dengan berbagai rancangan acara yang akan diadakan, yang jelas aku mau nge-band nanti. Dari kegiatan nge-band itu aku sama dia mulai deket, karena dia piano player di Bandku. Tiap kesempatan latihan aku udah mulai perhatiin dia, dari mulai ujung rambut sampai ke ujung kaki. Dan aku takjub dengan pemandangan itu. Wajahnya cantik, didukung body yang tinggi dan putih. Yang lebih istimewa lagi dia sudah punya dada yang besar untuk anak seusianya, dan terus terang itu yang paling menraik perhatianku.
Singkat cerita aku jadian juga sama dia, dan telepon di rumah nggak pernah berhenti berdering, siapa lagi kalo bukan dari Elvi buat aku. Suatu ketika pulang sekolah aku main kerumah sohib lakiku kebetulan rumahnya beda 6 rumah dari rumah Elvi. Beberapa saat aku main disana, tiba-tiba Elvi muncul trus ngajak aku main ke rumahnya, alasanya sih mau minta diajarin gambar sama aku. Aku nggak langsung mau, soalnya aku takut sama bokapnya yang dikenal galak. Tapi dia bisa ngeyakinin aku, dia bilang Bonyok-nya pergi dan tinggal adiknya yg
masih bayi sama baby sitternya. OK aku mau dech. Aku nggak nyangka, rupanya hari itu-lah pengalaman sex pertamaku dimulai.
Aku masuk kerumahnya yang sepi, aku pikir aku akan ngajarin gambar dia diruang tamu, ternyata dia langsung ngajak aku masuk ke kamarnya. Sejuk banget kamarnya karena ada AC, perabotanya juga lengkap, kayak kamar Bonyok aku, ada TV kulkas lemari dan kamar mandi sendiri. Acara belajar dan mengajar itu ternyata nggak lama, soalnya dia ngajakin aku nonton Video ( waktu itu Video masih barang mewah). "Dan, nonton film aja yuk, mau
"Boleh, Film apa Vi ? aku tanya gitu. "
mak, enak banget, karena kenikmatan itu, secara nggak sengaja aku belai kepala Elvi, makin lama belaianku makin kuat. Elvi pun makin menggeliat-geliatkan kepalanya diatas penisku. Ini bikin aku tambah kelimpungan.
Tiba-tiba Elvi mendongakan kepalanya keatas, menatapku dengan sayu. Trus dia bilang, "Dan, cium aku Dan", bibirnya yang merekah sexy berwarna merah muda agak sedikit membuka. Aku yang udah dari tadi dihinggapi nafsu yang sangat tinggi langsung tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Kulumat bibir Elvi dengan lembut, tetapi lama-kelamaan semakin kuat ciumanku, dan Elvi juga mengimbanginya. Dia menyisipkan lidahnya dimulutku, aku merasakan kenikmatan yang tidak pernah aku rasain sebelumnya. Langsung saja dengan nekat kutarik
tangan Elvi dan arahkan ke penisku. Elvi langsung meremas-remas penisku.
Wowww, rasanya nikmat banget. Aku makin kesetanan aku buka kancing baju Elvi satu-persatu. Elvi membantuku untuk membuka bajunya sendiri. lalu dia campakan bajunya di karpet kamarnya. Kulihat dada mulus Elvi yang lumayan besar.menyembul dibalik BH-nya yang berwarna krem. Sebenarnya aku udah nggak tahan untuk membuka BH-nya, tapi aku pengen buka rok-nya dulu. Ternyata Elvi lebih ber-inisiatif, dia langsung menanggalkan roknya ke bawah, sehingga praktis Elvi hanya menggunakan BH dan celana dalam saja. Ciuman Elvi semakin bernafsu, aku membuka pengait BH-nya yang ada di depan. Dan seketika buah dadanya terlihat oleh ku.
Didorong oleh nafsu yang sudah menggila aku langsung menjilati dan menghisap putting susunya yang kemerahan meruncing dan sedikit berkilap. Gerakan dan desah nafas Elvi semakin benafsu, dan ini menambah gairahku. Elvi menjambak rambutku dan mendorong kepalaku sampai terbenam di dadanya yang putih dan mulus. Aku semakin menggila, kugigit lembut putting susunya, dan "ouhhh achhhhhh, terus Dan", begitu jerit Elvi. Tiba-tiba tangan Elvi bergerak cepat ke celanaku dia membuka pengait celanaku dan memasukan tanganya yang ramping ke balik celana dalamku. Dia meremas dan mengocok penisku dengan lembut sambil mengusap kepala penisku dengan ibu jarinya. Sekarang gantian aku yang kelimpungan dibuatnya.
Aku nggak sangka Elvi senekat itu. Aku jadi nggak ragu-ragu lagi untuk melepaskan celana dalamnya. Dan rupanya Elvi sudah menunggu respon dari aku ini. Elvi langsung merebahakn badanya ke ranjang kamarnya yang empuk dan kedua kakinya dengan posisi mengangkan dihadapanku. jantungku berdegup dengan keras melihat pemandangan ini, maklum aku nggak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya, jika tindakanku tadi benar-benar mengena, maka ini dikarenakan Blue Film yang kita tonton berdua dan 50% naluri.
"Danny, sini Dan….." kata Elvi menyuruhku untuk tidur disampingnya. Aku naik ke tempat tidurnya tapi bukan untuk tidur, tetapi aku menghisap dan menjilati putting susu Elvi lagi. Elvi melenguh kuat, tanganku bergerak dari arah buah dadanya ke arah pusar dan terus kebawah, tanganku mulai masuk ke liang vaginanya. Aku baru akan mempraktekan apa yang sudah aku tonton dari Blue Film itu. Elvi semakin mendesah-desah dengan kuatnya, sementara tangan kiri Elvi sibuk mengocok-ngocok penisku yang sudah membesar dan tegang.
Vagina Elvi semakin lama semakin basah sehingga jemariku semakin lancar untuk bergerak didalamnya. Tiba-tiba Elvi mengerang dengan kuat, dia menjambak rambutku dengan kuat pinggulnya dinaikannya keatas dan kemudian dia lemas seketika. Kukira aku udah melakukan kesalahan, tetapi mata Elvi yang semula terpejam rapat, terbuka kembali memandangku dengan sayu. "Makasih ya Dan", gitu katanya, untuk apa aku pikir. "Aku udah puas, sekarang giliran kamu".
Aku bengong menatapnya. Lalu Elvi mendorong tubuhku kebelakang sehingga aku dalam posisi terlentang. Penisku bebas mengacung keatas. Lalu Elvi meraih penisku dan tangannya mulai bergerak naik turun dengan lembut. Aku blingsatan dibuatnya semakin lama denyutan pada penisku semakin kuat, dan badanku pun mulai mengejang. Elvi semakin kuat mengocok penisku, dan tiba-tiba tumpahlah air kenikmatan itu sehingga membasahi sprey dan sebagian wajah Elvi yang kebetulan ada di dekat penisku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar